Tradisi
Mandi Safar di Masyarakat Melayu Lingga
Daik Lingga (01/06)Bercak
matahari pagi yang menembus bayang melalui celah dinding berlubang dan lapuk
termakan oleh usia seakan membangunkan ku di pagi itu,namun karena hari itu
libur kembali aku melanjutkan tidurku,...”nak.bangun nak” dengan nada ramah dan
sendu Emak yang masih hanya tampak bayang hitam karena cahaya pelita
membangunkan aku,sambil mengais gorden dan membuka jendela kamarku,seperti
biasanya sambil membuka jendela dan bekerja melihat aku masih terbaring malas
di kasurku,ibu berceloteh tentang pentingnya sekolah jika aku malas untuk
bangun dan berangkat ke sekolah hingga aku merasa bosan dan sedikit terenyuh
hati dengan sedikit malas aku paksakan untuk bangun.
Berbeda dengan pagi ini materi
ocehan Emak sedikit janggal ditelinga ”Bangunlah Redy,biar Emak mandikan air
safar yang di beri oleh Atok tu,kawan-kawan Redy udah pada bangun mereka mau
mandi Safar ramai-ramai di air terjun Resun”Ujar Emak,yang mampu ku simak namun
masih panjang lagi hingga tak dapat di simpan lagi di memori internal otakku
ini.,lewat separuh nasehat Emak yang aku anggap sebagai ocehan pagi membuat aku
terbangun dan mataku langsung terbelalak,”Apa nak mimpi ya???” ujar
emak,padahal aku terkejut saat Emak mengatakan kawan-kawanku sudah bangun
padahal masih jam 5 Pagi setelah Emak
sholat.refleks aku terbangun dan ingin bertanya apa maksud mandi safar??? Apa
tujuan mandi safar??? Namun emak langsung menyuruhku mencuci muka dan langsung
memberikan handuk untukku,tanpa sempat aku mendengar jawaban emak,”Mandi
dulu,masih pagi ini paling bagus untuk membuang sial” ucap Emak yang tambah
membuat aku penasaran.walaupun sedingin salju dapat aku tahan karena aku tahu
sesuatu yang di perintahkan oleh atok(Kakek) sesepuh kampung harus diikuti
karena bermanfaat.
Setelah siap mandi dan
mengenakan pakaian aku kembali mengulangi pertanyan tadi.emak menjawab dengan
nada bercerita sedikit gaya celoteh sambil membalik-balikkan kue lempeng untuk
sarapan kami pagi ini.,Mandi safar rutinitas setiap tahun di akhir bulan safar
dilakukan masyarakat kita yang bertujuan membuang sial dan mensucikan
diri,karena bulan safar di anggap bulan yang paling tepat untuk membuang sial
dan kedajalan mensucikan diri sebelum menyambut hari suci kelahiran Nabi
Muhammad SAW,biasanya masyarakat Kabupaten Lingga kita ini pergi ke tempat2
wisata yang masih di anggap keramat
untuk berenang sekaligus membuang sial di air sungai yang suci.seperti di Air
Terjun Resun,Pasir Panjang,Air Terjun Kado,Pantai Mempanak dan masih banyak yang
lainnya.biasanya diadakan acara atau kegiatan oleh pemerintah setempat seperti
jalan santai yang startnya di awal jalan dan finishnya di Air Terjun.Sontak
saya langsung mengambil tas,memasukkan celana renang dan perlatan lainnya
menyusul teman-teman untuk ikut bersama mereka.